Bagi penghuni SCTV Tower, banyak pilihan sebenarnya untuk nongkrong melepas lelah atau sekadar ngobrol. Namun, tidak satu pun yang bisa dikatakan ideal. Yang paling gampang tentu saja nongkrong di banyak cafe di Senayan City. Tapi ini berisiko terhadap kantong yang kurang tebal. Sedangkan untuk nongkrong di foodcourt Senayan City juga berisiko terhadap mulut, karena obrolan akan asem tanpa cigaret. Maklum, smoking room di lantai 5 ini dibuat khusus seperti ruang karantina, sehingga aneh saja merokok di sana karena serasa berada dalam akuarium.
Nah, lokasi yang cukup bersahabat dengan kantong dan mulut itu hanya ada dua. Pertama sebuah kantin di lantai Basement 2 (B2) Senayan City. Kantin ini selalu padat merayap pada jam-jam siang hingga petang. Mayoritas pelanggannya adalah penjaga gerai (SPG dan SPB) yang ada di mal ini. Dengan hijrahnya SCTV ke Senayan City, maka makin sesak saja kantin ini.
Ruangan kantin sebenarnya cukup luas. Ada sekitar 40 meja tersedia, dengan banyak pilihan makanan di sejumlah lapak. Soal harga, masih bisa bersaing dengan makanan yang dijajakan pakai gerobak. Tapi, yang paling khas adalah asap rokok yang mengepul dari seluruh meja. Di sini emansipasi wanita sangat terasa, khususnya dalam keahlian memetik rokok. Sedangkan bagi kaum pria, selain bisa mengenyangkan perut, tempat ini juga bisa untuk cuci mata.
Tempat lainnya adalah Kafe Tenda Putih (nama yang muncul dari obrolan tiba-tiba). Lokasinya ada di samping Senayan Trade Center, atau di depan SCTV Tower. Lokasinya lebih kecil dengan jumlah meja yang juga terbatas. Soal menu makanan tak jauh berbeda dengan kantin B2. Hanya saja, paru-paru dan jantung akan lebih awet jika lebih rutin ke sini. Sebab, karena berada di pinggir jalan, sirkulasi udara juga bagus. Berikut gambaran keduanya:
Nah, lokasi yang cukup bersahabat dengan kantong dan mulut itu hanya ada dua. Pertama sebuah kantin di lantai Basement 2 (B2) Senayan City. Kantin ini selalu padat merayap pada jam-jam siang hingga petang. Mayoritas pelanggannya adalah penjaga gerai (SPG dan SPB) yang ada di mal ini. Dengan hijrahnya SCTV ke Senayan City, maka makin sesak saja kantin ini.
Ruangan kantin sebenarnya cukup luas. Ada sekitar 40 meja tersedia, dengan banyak pilihan makanan di sejumlah lapak. Soal harga, masih bisa bersaing dengan makanan yang dijajakan pakai gerobak. Tapi, yang paling khas adalah asap rokok yang mengepul dari seluruh meja. Di sini emansipasi wanita sangat terasa, khususnya dalam keahlian memetik rokok. Sedangkan bagi kaum pria, selain bisa mengenyangkan perut, tempat ini juga bisa untuk cuci mata.
Tempat lainnya adalah Kafe Tenda Putih (nama yang muncul dari obrolan tiba-tiba). Lokasinya ada di samping Senayan Trade Center, atau di depan SCTV Tower. Lokasinya lebih kecil dengan jumlah meja yang juga terbatas. Soal menu makanan tak jauh berbeda dengan kantin B2. Hanya saja, paru-paru dan jantung akan lebih awet jika lebih rutin ke sini. Sebab, karena berada di pinggir jalan, sirkulasi udara juga bagus. Berikut gambaran keduanya:
[untuk memperbesar gambar silahkah di-klik]



Yang susah adalah membedakan karyawan SCTV. Jika tidak memakai tanda pengenal bisa-bisa dikira sopir yang tengah menunggu majikan.
Kalau nongkrong pagi atau selepas magrib, suasana agak nyaman karena tak banyak yang menyumbang asap rokok dan suara berisik. Memilih tempat duduk juga bebas, tak perlu gabung dengan rombongan yang tak dikenal.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar